Advertisement
Mantrijeron Siapkan Puluhan Biopori untuk Tampung Sampah Organik Warga

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Mantrijeron, Kota Jogja membangun biopori sebanyak 24 lubang yang tersebar di 12 titik. Kini, biopori di Kelurahan Mantrijeron tersebut jadi fasilitas utama pengolahan sampah organik warga yang berada di Kemantren Mantrijeron ini.
Masing-masing biopori berkedalaman dua meter. Kedalaman tersebut mampu menampung sampah organik warga Mantrijeron selama tiga bulan. Nantinya hasil penimbunan sampah organik tersebut akan menjadi pupuk.
Advertisement
BACA JUGA : Biopori Disosialisasikan untuk Konservasi Air di Depok
Lurah Mantrijeron Bambang Purambono menjelaskan pemilihan model biopori untuk mengolah sampah organik karena banyak warganya membutuhkan pupuk untuk tanaman masing-masing. “Kami optimis lewat biopori ini sampah organik di Mantrijeron dapat terolah dengan baik dan tidak sampai keluar kelurahan,” jelasnya, Selasa (3/1/2022).
Bambang menyebut hasil biopori juga memiliki nilai tambah yang bisa dimanfaatkan warganya. “Secara ekonomis ada nilai tambahnya, secara sosial juga kalau kegiatan warga butuh kompos tinggal pakai hasil biopori ini,” katanya.
Antusiasme masyarakat Mantrijeron, lanjut Bambang, terkait pemanfaatan biopori cukup tinggi. “Mereka secara swadaya sudah sadar untuk membuang sampah organiknya ke biopori ini,” ujarnya.
Pemilahan sampah sejak dalam rumah tangga, jelas Bambang, juga makin teroptimalkan lewat program biopori ini. “Karena sudah ada kesadaran bahwa biopori khusus sampah organik, secara otomatis masyarakat akan memilah sendiri sampahnya sejak dalam rumah tangga,” jelasnya.
BACA JUGA : Antisipasi Kekeringan, DLH Bantul Galakkan Ribuan Biopori
Pengelolaan biopori di Kelurahan Mantrijeron juga langsung dipegang oleh warga lewat RW masing-masing. “Mereka bikin piket warga untuk memastikan biopori di masing-masing titik berfungsi dengan baik, jika ada kendala dan masalah akan dibereskan petugas yang piket. Artinya ini menunjukan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah dengan baik,” ucapnya.
Koordinasi juga sudah dilakukan antara bank sampah, pengerobak, dan pengelola biopori di Kelurahan Mantrijeron. “Biopori ini fasilitas bersama jadi harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan dengan baik, nanti pengerobak juga bisa membuang sampah hasilnya ke biopori ini tapi khusus yang organik,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terbaik dalam Tata Kelola Perusahaan, PGN Raih ASEAN Corporate Governance Conference & Awards 2025
Advertisement

Jadwal Event di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Cek Lokasi Pemadaman Listrik Hari Ini Jumat 25 Juli 2025: Giliran Kota Jogja, Markas Korem dan Polresta
- Kalurahan Ambarketawang Kukuhkan Kader Pancasila
- DIY Akan Bangun Pengolah Sampah Jadi Energi, Kapasitas 1.000 Ton per Hari
- Depo Sampah di Jogja Membludak, Wali Kota Hasto Imbau Warga Lakukan Pemilahan
- Inspiratif! KWT di Lendah Manfaatkan Pekarangan Menanam Sayuran untuk Kebutuhan Rumah Tangga
Advertisement
Advertisement